Kali ini aku akan memosting tentang manfaat ginkgo biloba namun tanaman ini mengundang kontroversi karena ada beberapa hal yang dapat membahayakan kesehatan kita.
MANFAAT GINKO BILOBA, SEBAGAI PENYEHAT JANTUNG DAN PARU
Ginkgo Biloba merupakan spesies tunggal dari suatu divisio tumbuhan berbiji terbuka yang dulu tersebar luas. Sekarang tumbuhan ini tumbuh terbatas di Asia Timur dan lokasi beriklim sedang lainnya.Nama ginkgo berasal dari bijinya yang berasal dari tanaman ginkgo betina. Biji ginkgo berwarna kuning hijau dan matang dalam bentuk buah berdaging yang berbau busuk dan berwarna jingga cokelat. Daun ginkgo terbagi atas dua lobus, namanya sering disebut dengan tambahan kata biloba.
Dalam bahasa Cina, ginkgo biloba dikenal dengan sebutan yin xing. Dalam bahasa Inggris, ginkgo biloba juga dikenal dengan sebutan the maidenhair tree karena bentuk daunnya menyerupai daun suflir rambut Dewi Maiden atau maidenhair fern.
Dilihat dari tata letak taksonomi, ginkgo biloba terhitung keluarga Ginkgoaceae. Sampai saat ini pusat penanaman ginkgo biloba terbesar di dunia terdapat di Provinsi Zhejiang, Cina Timur. Ginkgo biloba tergolong pohon yang sangat besar. Tingginya dapat mencapai 20-35 meter. Di Cina, pohon ginkgo biloba dapat mencapai 50 meter. Pohon ini termasuk tanaman berumur panjang. Bahkan, di Provinsi Shandong, Cina, ditemukan pohon ginkgo biloba yang telah berumur lebih dari 3.000 tahun. Sayangnya, pohon ini jarang ditemukan di Indonesia, tetapi justru banyak ditemukan di pasaran, suplemen yang berasal dari ekstrak gingko biloba. Sebagai bahan obat herbal, ginkgo sudah terkenal sejak dahulu kala. Masyarakat Cina kuno telah memanfaatkan daun dan buahnya sejak 5.000 tahun lalu, khususnya untuk mengobati penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, semisal asma ataupun bronkitis.
Masyarakat China kuno juga menggunakannya sebagai minuman tonikum penyegar tubuh, setelah sarinya disaring.Tak hanya memanfaatkan ekstrak daun dan buahnya, penduduk Cina kuno juga memakan bijinya setelah disangrai. Rasanya gurih manis seperti biji mete goreng. Berdasarkan riset yang dilakukan, daun ginkgo biloba mengandung dua senyawa penting yaitu flavonoid and terpenoid. Senyawa flavonoid mempunyai sifat antioksidan, yang akan menetralkan radikal bebas yang dibentuk oleh tubuh. Radikal bebas adalah senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan tubuh serta berperan dalam timbulnya penyakit seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, dan penurunan daya ingat (demensia). Sedangkan, terpenoid dapat meningkatkan aliran darah dengan cara memperlebar pembuluh darah dan mengurangi daya gumpal darah.Selain fungsi di atas, beberapa penelitian membuktikan bahwa ekstrak ginkgo biloba juga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta berfungsi sebagai anti-vertigo yaitu sakit kepala yang menyebabkan penderitanya merasa berputar-putar. (sumber : republika.co.id)
Masyarakat China kuno juga menggunakannya sebagai minuman tonikum penyegar tubuh, setelah sarinya disaring.Tak hanya memanfaatkan ekstrak daun dan buahnya, penduduk Cina kuno juga memakan bijinya setelah disangrai. Rasanya gurih manis seperti biji mete goreng. Berdasarkan riset yang dilakukan, daun ginkgo biloba mengandung dua senyawa penting yaitu flavonoid and terpenoid. Senyawa flavonoid mempunyai sifat antioksidan, yang akan menetralkan radikal bebas yang dibentuk oleh tubuh. Radikal bebas adalah senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan tubuh serta berperan dalam timbulnya penyakit seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, dan penurunan daya ingat (demensia). Sedangkan, terpenoid dapat meningkatkan aliran darah dengan cara memperlebar pembuluh darah dan mengurangi daya gumpal darah.Selain fungsi di atas, beberapa penelitian membuktikan bahwa ekstrak ginkgo biloba juga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta berfungsi sebagai anti-vertigo yaitu sakit kepala yang menyebabkan penderitanya merasa berputar-putar. (sumber : republika.co.id)
Efek Negatif
Meski begitu, Ginkgo biloba ternyata mempunyai dampak negatif. Dosis ginkgo lebih dari 120 mg per hari dapat memberikan efek samping berupa mual dan pusing. Namun, ada sebagian orang yang tahan hingga dosis 200-240 mg. Disarankan agar konsumsi ginkgo dimulai dengan dosis rendah supaya terhindar dari efek samping. Juga dianjurkan menghubungi dokter bila mengalami keluhan akibat minum ginkgo. Ginkgo biloba disarankan tidak dikonsumsi dengan berbagai obat lain. Ginkgo biloba yang berinteraksi dengan aspirin (obat penghilang rasa sakit) dapat menimbulkan perdarahan dalam rongga anterior mata (hypema) secara spontan.Ekstrak ginkgo biloba bila berinteraksi dengan parasetamol dapat menimbulkan bilateral penimbunan darah di otak subdural (Haematoma). berbagai sumber/cr2/rin. (Sumber : republika.co.id).
Nah ketika aku melihat artikel lainnya tentang ginkgo biloba ternyata tanaman ini menjadi kontroversi.
Belakangan ini ginkgo biloba makin ngetop. Sebuah iklan di layar televisi turut mendongkrak kepopuleran tanaman aslil Cina ini. Pe-sulap Deddy Corbuzier, bintang iklan tersebut, mendemonstrasikan adegan mengagumkan. Hanya dengan konsentrasi pikiran, energi mengalir hingga membengkokkan sebuah kunci logam. Iklan semacam ini boleh jadi mengasosiasikan kemampuan Deddy yang bisa digenjot dengan tablet mengandung ginkgo biloba.
Sejauh ini iklan tersebut tampaknya cukup sukses. Bukan semata karena iklannya, tapi karena kandungan ginkgo biloba itulah—substansi baru yang ditambahkan ke dalam vitamin—yang menjadi daya tarik konsumen.
Tak jarang pula ditemui ibu-ibu yang memberikan tablet serupa untuk anak-anak yang sedang menghadapi ujian. Tujuannya, agar konsentrasi si anak meningkat sehingga hasil ujian jadi cemerlang.
Fenomena ini memancing keprihatinan Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI). Dalam siaran pers pekan lalu, YPKKI mengingatkan konsumen agar meninjau ulang kegemaran mengonsumsi gingko biloba. "Hati-hati mengonsumsi ginkgo, supaya terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan," kata Marius Widjajarta, Ketua YPKKI.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam WHO Signal edisi Agustus lalu memang menyebut berbagai kasus akibat konsumsi ginkgo biloba. Di Prancis, misalnya, ginkgo biloba dilaporkan memicu trombositopeni atau penurunan jumlah trombosit dalam darah, mimisan, dan pendarahan di bawah kulit. Di Kanada dilaporkan terjadi kasus pendarahan intrakranial. Adapun di Siprus, Selandia Baru, dan Jerman, tercatat kasus kelainan irama jantung (arrythmia) setelah mengonsumsi ginkgo biloba.
Sebetulnya, Departemen Kesehatan juga sudah mengakomodasi laporan WHO tadi. Melalui buletin Info POM Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, edisi September 2000, Departemen Kesehatan mematok sejumlah aturan. Ginkgo biloba, menurut Info POM tersebut, tak boleh dikonsumsi anak-anak dan tak boleh digunakan orang dewasa untuk konsumsi rutin.
Namun, ternyata aturan ginkgo biloba tidak bergema luas. "Depkes lalai menyosialkan aturan yang dibuatnya sendiri," kata Marius. Buktinya, produsen tetap saja mengiklankan produknya secara berlebihan dan menyesatkan konsumen. Ginkgo dikesankan aman dikonsumsi siapa pun, termasuk jika diminum rutin. YPKKI juga memantau bahwa 12 merek produk ginkgo—termasuk merek terkenal Cerebrovit yang diiklankan Deddy Corbuzier—tidak mencantumkan kontraindikasi dan peringatan dampak samping bagi konsumen.
Apakah para produsen ini memang belum tahu-menahu dampak ginkgo? Sayangnya, Kalbe Farma, produsen Cerebrovit, enggan memberikan penjelasan lebih jauh. Permintaan konfirmasi TEMPO sampai kini belum memperoleh tanggapan.
Namun, menurut Dirjen POM, Sampurno, informasi ihwal risiko ginkgo sudah disampaikan ke para produsen. Melalui surat yang dikirim sekitar dua bulan lalu, Dirjen POM juga meminta produsen ginkgo melengkapi label kemasan produknya sesuai dengan peringatan WHO. "Apabila dalam jangka waktu tiga bulan dari tanggal surat ini Saudara belum mengirimkan penandaan baru yang mencantumkan informasi seperti tersebut di atas, akan diambil keputusan berdasarkan data yang ada pada kami," demikian antara lain bunyi surat Dirjen POM.
Sejauh ini memang belum terlihat tanggapan nyata dari para produsen. Sampurno menduga, produk yang beredar di pasaran adalah stok lama yang belum sempat diperbarui. "Produk baru nantinya harus mencantumkan informasi komplet," kata Sampurno. Tayangan iklan ginkgo pun sedang dalam pantauan supaya tidak lagi menyampaikan informasi menyesatkan.
Namun, Sampurno menekankan, bahaya ginkgo belum terbukti nyata sehingga tak satu pun negara yang melarang ginkgo. Dengan demikian, Depkes juga tidak melarang konsumsi ginkgo asal dilakukan dengan berhati-hati. Untuk selanjutnya, awal tahun ini Depkes akan meresmikan divisi khusus yang menyosialkan informasi kesehatan kepada masyarakat. Informasi ini berguna untuk mewaspadai produk kesehatan, termasuk ginkgo biloba.
Sementara itu, Utomo Dewanto, toksikolog yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menilai manfaat ginkgo juga belum tuntas terbukti. Penelitian ginkgo biloba secara komprehensif belum ada. Literatur ilmu farmakologi pun hanya sedikit menyinggung khasiat daun pohon ginkgo.
Di Cina, pamor pohon ginkgo yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu ini dilingkupi berbagai mitos kesaktian. Daun ginkgo yang diseduh dengan teh diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit asma dan bronkitis. Tapi senyawa aktif yang terkandung dalam daun ginkgo belum juga ditemukan. Alhasil, mekanisme kerja ginkgo di dalam tubuh manusia juga masih misterius.
Secara garis besar, ginkgo diyakini berfungsi mencegah zat-zat pembeku darah saling berikatan. Ginkgo juga berperan sebagai antioksidan yang meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Hal itu membuat sirkulasi darah lancar, terutama yang mengalir ke bagian saraf pusat. Dengan demikian, sel-sel kelabu otak mendapat nutrisi yang cukup untuk berkonsentrasi dengan baik. Di beberapa negara, ginko mulai diujicobakan untuk terapi alzheimer, penyakit anjloknya memori sel otak yang banyak diderita kaum lanjut usia. Namun, "Saya meragukan semua klaim khasiat ini," kata Utomo. Sebabnya, sampai kini belum ada bukti sahih mengenai aktivitas ginkgo menggenjot daya ingat.
Utomo tidak sendirian. Tak sedikit ilmuwan dunia yang juga meragukan khasiat ginkgo. Seperti ditulis Time edisi 13 September 1999, Ronald Petersen, ahli neurologi dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, menilai ginkgo hanyalah senyawa plasebo. Artinya, ginkgo adalah bubuk biasa yang tidak berkhasiat apa pun tetapi bisa mengundang manfaat sesuai dengan keyakinan si pemakai.
Para ahli juga mengingatkan, konsumen yang minum obat penurun tekanan darah, misalnya aspirin, sebaiknya menghindari ginkgo. Gabungan efek ginkgo (antipembekuan darah) dan aspirin (mengencerkan darah) berpotensi memicu pendarahan di dalam (internal bleeding). Pasien yang sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi juga dianjurkan agar menjauhi ginkgo. Aktivitas antipembekuan ginkgo dikhawatirkan mengganggu pemulihan luka jahitan operasi ( sumber : majalah.tempointeraktif.com).
Tidak sampai disini, dari pengakuan beberapa orang yang mengkonsumsi ginkgo biloba juga dapat membuat otak kita semakin cerdas, namun jika berhenti mengkonsumsi, terasa kinerja otak malah menjadi sangat buruk dibandingkan sebelum mengkonsumsi ginkgo biloba.
bisa gak di indonesia di tanam?
ReplyDeleteberibu maaf baru bisa blas gan sbuk nugas hehehe, yang ane tau tumbuhan ini hanya ada di daratan cina
Deleteginkgo jika dikonsumsi meningkatkan kecerdasan, nmunn jika berhenti kinerja otak makin buruk, ini sumbernya dari mana ??/
ReplyDeletedalam pembuatan artikel ini terinspirasi dari pengakuan temanku yang mengkonsumsi produk2 yang mengandung ginkobiloba,,,,,
Deletemakasih informasinya. sukses selalu
ReplyDeleteThanks gan atas kunjungannya, kunjungan balik pasti kok 😊
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete