Skip to main content

Posts

Pasien kritis sembuh setelah diberikan darah pasien yang telah sembuh

Kabar gembira selalu datang di kala wabah virus corona yang menjangkiti dunia. Para dokter di berbagai negara terus melakukan riset untuk menemukan obat bagi penderita positif virus corona atau yang lebih dikenal sebagai Covid19. Meskipun belum menemukan obat, Organisasi kesehatan dunia WHO, menyatakan bahwa di dunia mengalami penerununan jumlah pasien yang tertular virus corona dalam tiga hari terakhir. Di Indonesia sendiri juga sudah mulai menurun jumlah pasien covid19. Kabar terbaru juga datang dari negeri paman sam, seorang dokter yang juga merupakan kepala divisi penyakit menular dari Universitas Maryland UCH, Amerika Serikat,Faheem Younus MD, menyatakan bahwa ada 5 pasien yang kritis dan terpasang ventilator diberikan plasma darah kaya antibodi dari pasien covid19 yang sembuh, hasilnya tiga pasien sudah boleh pulang dan dua pasien dalam keadaan stabil. Dikutip dari akun resmi twitter Dokter tersebut yakni @faheemyounus, dia menjelaskan, " Berita pengobatan! lima...

Kabar gembira lagi, Rusia klaim menemukan obat untuk Covid-19

Kabar gembira kali ini datang dari Rusia. Negara pembuat Shukoi itu mengklaim bahwa telah menemukan obat untuk virus corona atau Covid 19. Pada hari Sabtu(28/3) mengklaim telah menciptakan obat, berdasarkan Mefloquine antimalaria, untuk mengobati pasien yang menderita penyakit coronavirus.  Rusia mengumumkan pengembangan obat itu ketika jumlah virus global melewati 600.000 pasien yang dikonfirmasi dan hampir 30.000 kematian.  Obat tersebut mencegah replikasi virus dalam sel dan sebagai akibatnya menghentikan proses peradangan yang disebabkan oleh virus, Badan Biomedis Federal Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan. Veronika Skvortsova, kepala lembaga itu, mengatakan Mefloquine harus dikombinasikan dengan antibiotik untuk efek maksimum, memungkinkan peningkatan konsentrasi agen antivirus dalam plasma darah dan paru-paru. “Ini akan memastikan pengobatan yang efektif bagi pasien dengan berbagai tingkat infeksi coronavirus,” kata Skvortsova.  Penting untuk dise...

Kementerian Komunikasi dan Informasi meluncurkan aplikasi pelindung dari zona merah pasien covid-19

Dalam pandemi virus corona, banyak masyarakat ingin mengetahui sebaran data tentang pasien positif covid-19 untuk menghindari mereka, namun hingga saat ini pemerintah belum membuka data para pasien positif, PDP maupun ODP. kabar baiknya, kementerian kesehatan yang bekerjasama dengan Kementerian komunikasi dan informasi telah meluncurkan sebuah aplikasi yang bisa memberi tahu kita bahwa kita sedang berada di tempat asal Penderita positif, PDP maupun ODP, untuk download aplikasi langsung saja klik  pedulilindungi.id baca juga : Rusia, menyatakan telah menemukan obat untuk Covid-19 Cina mengklaim menemukan obat untuk pasien kritis pasien corona virus IPB: Jeruk dapat menghambat perkembangan virus corona

IPB: Jeruk menghambat perkembangan virus Corona

Para ahli di dunia saat ini berlomba-lomba untuk menemukan obat penyembuh maupun vaksin untuk penderita Covid-19, tak terkecuali para ahli dari Indonesia. Dilansir dari website resmi IPB,  Tim periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University telah melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk meningkatkan imunitas. Namun demikian dari hasil kajian ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut.   Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid yaitu salah satunya hesperidin. Hesperidin ini disinyalir bisa memberikan perlindungan terhadap mikroba dan virus. Dimanakah kita bisa mendapatkan senyawa ini? Senyawa ini banyak ditemukan di kulit buah jeruk. Jadi selama berdiam di rumah, kita dapat membuat jus jeruk...

Rapid Test Provinsi Jawa Barat hampir selesai

foto rapid test di kota Bogor, sumber : akun resmi twitter Ridwan Kamil. Pemprov Jawa Barat melakukan tes masif atau yang populer dikenal sebagai Rapid Test untuk Covid-19. Dengan sistem Drive Thru, warga kategori B yang mana adalah orang yang berprofesi dengan interaksi sosial tinggi melakukan tes tanpa harus turun dari kendaraan mereka dan hasil akan dikirim melalui nomor telepon. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil juga menyebutkan di akun resmi twitternya bahwa bagi warga yang tidak memiliki kendaraan akan difasilitasi oleh ketua RW setempat. Untuk kategori A yang termasuk didalamnya adalah ODP,PDP beserta keluarga dan teman dekatnya, Tenaga kesehatan dan Dokter sudah selesai dilakukan dan tinggal menunggu rekap hasilnya. Kang Emil mengatakan,"Dengan tes masif ini, Insya Allah peta persebaran sudah mulai terlihat jelas. Dan tindakan kita, bisa lebih terukur dan lebih gesit. Hatur nuhun."

klarifikasi PB IDI kepada dewan pers terkait isu mogok kerja

Sempat beredar di media online terkemuka, bahwa Ikatan Dokter Indonesia IDI, mengancam mogok karena penerintah tidak menyiapkan Alat Pelindung Diri yang dikenal dengan sebutan APD. Namun seorang Dokter yang juga anggota IDI membuat utas di twitter menjelaskan apa yang sebenarnya disampaikan oleh PB IDI tidak sesuai dengan yang diberitakan di media. Dokter yang juga seorang ibu rumah tangga yang memiliki nama akun @MarikaRahman_ menjelaskan bahwa APD sejatinya untuk melindungi pasien sendiri maka dari itu dokter harus menggunakan APD untuk melindungi pasien. "Ketegasan IDI terhadap APD semata mata untuk keselamatan PASIEN!, bukan egois nya dokter! DOKTER TIDAK BOLEH TERTULAR, KRN JIKA TERTULAR MAKA AKAN MENULARI PASIEN2 NYA. DOKTER HARUS DILINDUNGI DENGAN SEMPURNA. Di Amerika ada 1 dokter menulari covid19 ke 70 pasien nya." kata dokter tersebut. Dokter dengan akun @MarikaRahman_ juga menunjukkan foto surat klarifikasi yang dilayangkan oleh PB IDI kepada dewan pers...

Kabar Gembira, Cina menemukan obat Covid-19 untuk pasien kritis

Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO Organisasi Kesehatan Dunia, para ilmuwan hingga saat ini berlomba-lomba untuk menemukan obat Covid-19 yang telah mewabah di berbagai negara di penjuru dunia. Sebelumnya otoritas Cina mengklaim bahwa Avigan yang mana adalah obat flu dari jepang mengklaim sebagai obat yang efektif untuk pasien Covid-19, namun akhir-akhir ini WHO menghimbau bahwa Avigan dapat membuat virus corona bermutasi. Namun tak lama setelahnya dari Cina mengklaim menemukan obat yang dapat menyembuhkan pasien kritis dengan rasio 90%. Dikutip dariDailyStar pada Kamis (26/3/2020), sebuah obat ditemukan untuk melawan virus corona dan bahkan disebut memiliki rasio 90% untuk menyembuhkan. Hal itu dibuktikan dalam uji coba pertama. Pasien Covid-19 yang didiagnosis kondisinya parah atau kritis di dua rumah sakit terpisah di Provinsi Anhui, China Timur. Mereka diberi obat yang disebut tocilizumab bersama secara rutin antara 5-14 Februari. Hasilnya efektif, keduanya bisa d...